Assalaamu'alaikum, afwan jika posting ane lambat . maklum masih ada perasaan sedih , bimbang (tp anti galau ) melanjutkan posting memajukan madrasah juz 1 semoga bisa manfaat .
1. Weekend ceria
- untuk siswa ibtida' ( siswa yang masih imut, unyu-unyu ) bisa diisi dengan acara MAIN AIR dalam konsep praktik wudhu . katakan jika pelajaran kali ini adalan MAIN AIR . untuk memicu minat kegiatan.
- untuk kelas B dan C bisa diisi dengan acara A.V.A ( Ar - Rosmaniyah Voice Audition ) acara mencari bakat vokal misal sholaat,tartil ataupun tilawah .
- untuk kelas D bisa diminta menjadi mentor / pendamping grup di kelas ibtida
2. Pelaksanaan
Part I
- pilihlah 4 -5 atau secukupnya anak dan pasangkan dengan 1 mentor yang diambil dari kelas D yang lebih senior sebagai ketua grup.
- mintalah mereka untuk mengajari tata cara berwudhu dengan tempat yang terpisah - pisah dari grup lain namun masih berdekatan ( biar guru mudah mengawasi , dan melatih kelas D untuk lebih jadi mumpuni )
- mintalah ketua grup untuk memilih 1 peserta sebagai wakil praktikum wudhu mana yang terbaik , grup itulah yang menang , biar lebih ramai mintalah siswa bersama membaca niat , doa setelah wudhu dengan semangat .
Part II
- bimbinglah kelas B dan C untuk mendalami olah suara, baik dengan tarannum ringan ataupun lekuk cengkok dari tarannum itu. untuk peserta putra bisa dengan variasi cengkok nada azan ( padahal admin sendiri g bisa bertarannum )
- setelah beberapa kali pertemuan dan latihan , gantilah dengan pelajaran rebana ( bukan pelajaran rebahan ) diawali dengan ketukan ringan , teratur , dan selanjutnya iringi dengan sholaat / tarannum yang telah dipelajari .
- untuk Part II ini memang cenderung agak sulit . namun jika Lillahi Ta'alaa , insya Alloh bisa memajukan minat peserta didik baik dlam kualitas maupun dalam kuantitas
- jika ada problema / masalah dengan kelas D yang menginginkan gabung dengan kelas B / C itu berarti satu langkah keberhasilan dalam menarik minat siswa untuk maju .
sekian , sedikit ulasan usaha memajukan madrasah. semoga Admin ( kami pribadi ) tidak digolongkan dalam had " kaburo maqtan 'indallohi an taquulu maa laa taf'aluun "